welcome to asti-mahardika.blogspot.com

Halaman

Jumat, 28 Juni 2013

Seandainya


Judul Buku : Seandainya
Penulis : Windhy Puspitadewi
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 226 Halaman
Tahun Terbit: 2012
Harga: Rp 35.700

Aku akan menjadi buih.... 

Seperti putri duyung di dongeng itu, kelak aku akan menjadi buih dan membawa mati semua rahasia hatiku. Sebut aku pesimis, tapi sudah terlalu lama aku menunggu saat yang tepat untuk kebenaran itu. Dan selama itu, aku melihat bagaimana benih-benih perasaanmu padanya pelan-pelan tumbuh hingga menjadi bunga yang indah.

Aku kalah bahkan jauh sebelum mulai angkat senjata. Kau ada di hidupku, tapi bukan untuk kumiliki. Kerjap mata indahmu hanya untuk dia dan selamanya itu tak akan berubah. Meski begitu, kenapa aku tidak berusaha berbalik dan mencari jalan keluar dari bayang-bayang dirimu?

Jika suatu hari kau menyadari perasaanku ini, kumohon jangan menyalahkan dirimu. Mungkin memang sudah begini takdir rasaku. Cintaku padamu tak akan pernah melambung ke langit ketujuh. Aku hanya akan membiarkan buih-buih kesedihanku menyaru bersama deburan ombak laut itu. Karena inilah pengorbanan terakhirku:membiarkanmu bahagia tanpa diriku....



Kisah dimulai dengan pertemuan ke empat manusia, Rizki, Juno, Christine, dan Arma yang bertemu karena kebetulan. Keempat nya ditipu oleh seseorang sehingga mereka berkumpul di sekolah untuk 'Pesta Penyambutan Siswa' yang ternyata palsu. Dari dialog mereka pada saat berinteraksi dan berkenalan, sudah terlihat jelas bagaimana karakter masing masing tokoh.

Rizki, adalah seseorang yang bijaksana dan perhatian dengan pembawaan yang tenang,namun tegas. Ia sangat mensyukuri keadaan dirinya, dan keluarganya walau tergolong kurang mampu. Belas kasih dari seseorang dermawan lah yang membuatnya bisa bersekolah. Namun suatu trauma masa lalu membuatnya tidak menunjukan kemampuannya yang sebenarnya.

Juno, cewek ceria,cerdas dan energik. Kadang di suatu waktu ia kekanak kanakan. Sifatnya yang satu ini diseimbangi oleh Rizki yang dewasa. Mereka berdua saling mengerti luar dalam, bahkan tanpa perlu mengatakan apapun, mereka bisa berbicara dalam diam. Tetapi sayang, masing masing dari mereka tidak bisa membaca perasaan terpendam milik satu sama lain.

Chiristine, diantara yang lainnya adalah orang yang paling sejahtera dalam hal material. Ayah dan Ibunya memiliki kesibukan segudang yang membuat putri semata wayang mereka merasa kesepian. Tekanan batin menyerang Christine karena ia harus selalu menjaga sikap didepan umum, dan membuat skenario seakan akan keluarganya adalah keluarga bahagia. Ia juga dapat melihat jelas selain Rizki, Juno dan Arma, teman teman nya yang lain hanya tertarik pada harta dan kemewahan yang ia punya. Hal itu membuatnya haus akan perhatian hingga ketika suatu saat seseorang menyodorkannya perhatian, dengan mudah gadis itu 'jatuh' dalam belaian perhatian palsu itu.

Arma, kakak Juno memiliki masalah harga diri. Sebagai seorang kakak, ia sadar betul bahwa dirinya sering sakit sakitan, lemah dan tidak memiliki hal yang bisa dibanggakan, tidak seperti Juno yang cemerlang seperti bintang. Ia bahkan merasa Juno malu memiliki kakak sepertinya, hingga membuatnya memaksakan diri untuk menjadi seseorang yang bukan dirinya. Seseorang yang menurutnya bisa membuat Juno bangga akan dirinya.

Bagaimana keempat tokoh berjuang menjalani hidup mereka? Apakah mereka akan terus berusaha hidup, atau menarik pelatuk untuk mati? Pengen tahu? Beli saja bukunya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar